Power Slaves Come Back
Posted byMASIH ingat dengan Power Slaves?, Band kebanggaan warga Semarang yang dulu pernah sukses meretas karier di blantika musik nasional. Setelah sempat vakum selama dua tahun, akhirnya band yang berdiri pada tahun 1991 ini memutuskan untuk kembali terjun mewarnai musik Indonesia. Kembalinya Hedi Ibrahim, sang vokalis, membuat amunisi band ini kembali sempurna. Hedi bergabung kembali dengan keempat rekannya yang lain yakni Anwar Fatahilah (bass), Acok Zibrani (gitar), Yedi (gitar), dan Fanniko (drum), setelah sempat absen pada album kelima.
Menurut Anwar, sang basis band ini, kembalinya Hedi membuat dia dan rekan-rekannya menjadi optimistis untuk menapaki kembali blantika musik Indonesia. Wujud dari keseriusan come back mereka, tahun depan Anwar dkk berencana untuk merilis album keenam.”Saat ini kita sedang menyusun semua materi yang akan dipersiapkan buat album baru nantinya. Kenapa kita memutuskan untuk kembali lagi, ya karena kita merasa tidak bisa untuk berhenti berkarya. Tak bisa dipungkiri bahwa fans militan kita masih setia hingga sekarang. Untuk itu kita ingin mempersembahkan album baru bagi mereka,” ujar Anwar.Lagipula menurut Anwar, bandnya masih memiliki utang album kepada label yang menaungi mereka. untuk itu mereka berniat menuntaskannya dengan formasi yang menurut Anwar sebagai formasi paling sempurna, setelah band ini sempat beberapa kali gonta-ganti personel.Pada album baru ini Power Slaves berusaha menampilkan karakter yang kuat. ”Kita ingin membuktikan bahwa kita masih eksis dan musik kita masih bisa dipertanggungjawabkan,” lanjut Anwar.IdealismeSoal basic musik, Anwar menegaskan bahwa bandnya masih tetap setia mengusung musik yang beraliran rock’n roll. ”Kita masih tetap mengedepankan idealisme bermusik kita, karena ini semua merupakan kerja tim secara keseluruhan,” tambahnya.Sedangkan untuk masalah lagu, Hedi menambahkan bahwa hingga saat ini mereka masih memilih lagu yang dianggap cocok. ”Namun kemungkinannya kita akan memasukkan dua lagu lama dalam album baru kita, yang akan kita garap pada Maret mendatang. Kalau temanya, masih tetap sama dengan yang sebelum-sebelumnya, yakni mengandalkan lirik-lirik cinta, tapi kali ini lebih mengandung spirit universal yang menunjukkan kematangan bermusik kita,” Terang Hedi.Pengalaman break selama dua tahun cukup menjadi ajang introspeksi diri masin-masing personil. ”Saya harus jujur bahwa saya tidak bisa lepas dari musik. Musik adalah hidup saya,dan Power Slaves adalah rumah saya. Itu yang membuat saya tertarik untuk kembali,”